Posts

Showing posts from 2015

CINTA DAN KASIH SAYANG ORANG TUA

“Brahmati matapitaro Pubbacariyati vuccari’ti” Ithivuttaka Sesungguhnya kehidupan kita adalah diawali oleh sebuah pengorbanan. Sebuah bentuk pengorbanan yang sangat besar yang telah dilakukan oleh seorang ibu pada saat melahirkan kita. Ibu mempertaruhkan hidupnya dan segala-galanya saat melahirkan anaknya. Ada beberapa ibu yang tidak sempat melihat anaknya karena hidupnya tak dapat diselamatkan pada saat melahirkan anaknya itu. Dengan ibu mempertaruhkan hidupnya dan segala-galanya, membuat kita dilahirkan. Dan kita semua pasti dilahirkan oleh seorang ibu. Pengorbanan ibu itulah sebagai pembukaan (prolog) kehidupan kita di dunia ini. Sejak saat setelah melahirkan itulah ibu dengan cinta dan kasih sayangnya merawat kita, membesarkan, mendidik, dan membela kita. Pada saat saya kecil, ada sebuah syair lagu ciptaan SM Moehtar dengan syair yang mudah diingat seperti demikian: “Kasih ibu kepada beta, tiada terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali. B

Aliran Maitreya: Buddhis atau Non-Buddhis?

Aliran Maitreya: Buddhis atau Non-Buddhis? (Wajib Diketahui Oleh Umat Buddhis) Aliran Maitreya : Buddhis atau Non-Buddhis ? Apakah Sang Buddha Di Masa Mendatang Telah Hadir Di Dunia Ini? PENGANTAR Belakangan ini di negeri kita dimarakkan oleh suatu aliran keagamaan yang menamakan dirinya Maitreya, yang dalam Bahasa Mandarin disebut dengan Yi Guan Dao (baca I Kwan Tao). Sesungguhnya sebagai seorang Buddhis kita dapat menghormati agama dan aliran apapun, sebagaimana yang diajarkan Sang Buddha dalam UPALI SUTTA, namun yang menjadi masalah aliran ini telah mendompleng nama Buddhisme dalam penyebarannya. Dalam makalah kali ini kita akan membahas benarkah aliran Maitreya dapat digolongkan pada Buddhisme dan apabila tidak apakah alasannya?. Mengingat perkembangan aliran ini yang demikian pesatnya. Berdasarkan pengalaman penulis semasa masih tinggal di Jakarta, pada hampir tiap- tiap perumahan terdapat cetiya (mereka menyebutnya dengan istilah Mandarin: Fo Tang [baca: Foo Dang]

Gajah Kerajaan

Gajah Kerajaan (AN 5:140; AN 4:114) Jika terberkahi dengan lima sifat, gajah raja layak untuk raja, sesuai untuk pengabdian kerajaan dan bisa dianggap sebagai gajah pribadi raja. Apakah lima sifat ini? Ia adalah seorang pendengar . Dalam setiap latihan yang ia jalani oleh perintah penjinak gajah, baik ia telah melakukannya sebelum atau belum, ia penuh perhatian dan rajin. Ia mendengarkan dengan penuh perhataian dan memahami dengan jernih apa yang ia dengar. Ia adalah seorang petarung . Dalam pertempuran, ia menyerang dan menghancurkan gajah, kuda, dan penunggangnya, kereta perang dan pengemudinya, maupun infantri. Ia melindungi dirinya sendiri . Dalam pertempuran, ia melindungi bagian depan dan belakangnya, kaki depan, kaki belakang, gading, belalai, dan ekornya, dan ia melindungi penunggangnya. Ia sabar . Dalam pertempuran, ia dengan sabar menahan tusukan tombak, panah, sabetan pedang, hantaman kapak, maupun keributan suara gendering atau terompet. Ia adalah yang pergi